- Untuk memahami penggunaan OP-AMP pada rangkaian elektronika
- Untuk mengetahui cara mengendalikan sumber tegangan dan arus dengan
menggunakan OP-AMP
- untuk memahami materi controlled sources pada OP-AMP
Rating Application Table | ||||||||
Model | Standby Rating | Prime Rating | Continuous Rating | Data Sheets | ||||
60 Hz kW (kVA) | 50 Hz kW (kVA) | 60 Hz kW (kVA) | 50 Hz kW (kVA) | 60 Hz kW (kVA) | 50 Hz kW (kVA) | 60 Hz | 50 Hz | |
DQKB | 1750 (2188) | 1500 (1875) | 1600 (2000) | 1350 (1688) | 1450 (1813) | 1200 (1500) | D-3220/3224 | D-3221 |
DQKC | 2000 (2500) | 1650 (2063) | 1825 (2281) | 1500 (1875) | 1600 (2000) | 1200 (1500) | D-3222/3225 | D-3223 |
DQKD | Not Rated | 1800 (2250) | Not Rated | 1600 (2000) | Not Rated | 1320 (1650) | Not Rated | D-3250 |
DQKH | 2250 (2813) | 2000 (2500) | Not Rated | Not Rated | Not Rated | Not Rated | D-3235 | D-3236 |
- Pin1 (Offset Null 1): Pin ini digunakan untuk menghilangkan tegangan offset & keseimbangan tegangan input daya.
- Pin2 (Inverting input daya): Pembalikan sinyal input
- Pin3 (Non-Inverting input daya): Input sinyal non-pembalik
- Pin4 (VEE): GND (-Ve Supply input daya)
- Pin5 (Offset Null 2): Pin ini digunakan untuk menghilangkan tegangan offset & keseimbangan tegangan input daya.
- Pin6 (Output): output daya dari Op-amp
- Pin7 (VCC): + Input Supply
- Pin8 (NC): Tidak ditautkan
- Supply tegangan ± 18V
- Diferensial tegangan input daya: ± 30V
- Kisaran supply input daya adalah ± 15V
- Timbal suhu 260℃
- Suhu persimpangan adalah 115℃
- Tegangan Offset input daya adalah 5mV
- Pemborosan daya adalah 670mW
Specifications | |
Resistance (Ohms) | 1K |
Power (Watts) | 0.25W, 1/4W |
Tolerance | ±5% |
Packaging | Bulk |
Composition | Carbon Film |
Temperature Coefficient | 350ppm/°C |
Lead Free Status | Lead Free |
RoHS Status | RoHS Compliant |
Fungsi : Sebagai penghantar arus listrik ke tanah
15.4 Sumber Terkendali
Operasioal amplifier (op-amp) dapat digunakan dalam bentuk berbagai tipe dari sumber terkendali. Sebuah tegangan dapat digunakan untuk mengontrol sebuah tegangan atau arus output, atau sebuah arus input dapat digunakan untuk mengontrol sebuah arus atau tegangan output. Tipe-tipe dari koneksi ini dapat digunakan dalam berbagai instrument rangkaian.
1. Sumber Tegangan Terkendali Tegangan
Sebuah bentuk ideal dari sumber tegangan yang mempunyai output V0 dikontrol oleh sebuah input tegangan V1 seperti yang ditunjukkan pada gambar 15.16
output dati tegangan terlihat bergantung pada input tegangan (perkalian dengan faktor k). tipe dari rangkaian ini dapat dibangun menggunakan sebuah op-amp sebagaimana yang terlihat pada gambar 15.7.
Rangakaian tersebut satu menggunakan input inverting (pembalik) dan yang lainnya menggunakan input non-inverting (tidak pembalik).
Tegangan output dari gambar rangkaian 15.17a dapat dihitung dengan cara:
Sedangkan tegangan output dari gambar rangkaian 15.17b adalah
2. Sumber Arus Terkendali Tegangan
Bentuk ideal dari rangkaian yang arus outputnya terkendali oleh tegangan terlihat pada gambar 15.18.
Arus output bergantung terhadap tegangan input. Praktis sirkuit dapat dibangun sebagaimana pada gambar 15.19 dengan arus output melewati beban resistor RL dikendalikan oleh tegangan input V1.
Arus yang melewati beban Rl dapat dilihat menjadi:
3. Sumber Tegangan Terkendali Arus
Bentuk ideal dari sumber tegangan terkendali oleh arus input ditunjukkan oleh gambar 15.20.
Tegangan output bergantung kepaada arus inputnya. Bentuk praktis dari rangkaian yang dibangun menggunakan op-amp ditunjukkan pada gambar 15.21.
Tegangan outputnya dapat dilihat menjadi
4. Sumber Arus Terkontrol Arus
Bentuk ideal dari rangkaian yang dikendalikan oleh arus input ditunjukkan pada gambar 15.22.
Pada rangkaian tipe ini, arus output bergantung pada arus input. Bentuk praktis dari rangkaiannya ditunjukkan oleh gambar 15.23.
Arus input I1 dapat ditunjukkan untuk menghasil pada arus output I0, oleh karena itu:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar